Latar belakang
Kerajaan
kunto darussalam yang bercikal bakal dari kerajaan Rokan. Kerajaan kunto
darussalam ini pernah berdiri dalam kurun waktu yang cukup lama. Hal ini
ditandai dengan masih ditemukannya bekas – bekas dari kerajaan ini sampai saat
ini. Kerajaan kunto darussalam yang asli sudah tidak ada pada saat ini, namun
ada bangunan yang dibuat menyerupai kerajaan kunto darussalam tersebut.
Walaupun
bekas – bekasnya sudah tidak dapat lagi di amati secara utuh dan lengkap karena
kurangnya upaya pengamanan dan perawatan, namun dari bekas – bekas yang masih
dapat diamati membuktikan bahwa keberadaan kerajaan kunto darussalam itu
Menurut
beberapa sumber, kerajaan kunto darussalam terletak di kota lama dekat jembatan
sungai rokan. Kerajaan ini menganut ajaran agama islam yang disebarkan oleh
seorang ulama besar yang bernama Syekh burhanuddin pada abad ke 14, kerajaan
samudra pasai dan kerajaan melaka juga sangat mempengaruhi dalam membawa ajaran agama islam tersebut ke
kerajaan kunto darussalam.
1. Sejarah tentang
kerajaan kunto darussalam
Dari hasil yang kami dapatkan mengenai sumber – sumber sejarah dari
kerajaaan kunto darussalam, maka disini
kami dapat simpulkan sejarah tentang kerajaan kunto darussalam sebagai berikut
:
1. Sebelum
berdirinya kerajaan kunto darussalam, kerajaan rokan merupakan pendahulu dan
cikal bakal berdirinya kerajaan kunto darussalam tersebut. Kerajaan kunto
darussalam berpusat di kota lama. Kerajaan ini berdiri pada tahun 1878 dan
berakhir pada tahun 1942, yaitu ketika masuknya penjajahan jepang.
2. Raja
yang memerintah di kerajaan kunto darussalam sebanyak 8 orang, raja pertama
adalah Tengku panglima besar kahar (1878-1884) dan raja terakhir adalah Tengku
ma’ali (1935-1942).
3. Pada
masa pemerintahan raja ke 2 yaitu Tengku besar syarif (1884-1895) kerajaan
kunto darussalam mendapat serangan dari Hulubalang siak, namun istana dan
benteng kerajaan dapat dipertahankan. Untuk mempertahankan diri dari serangan
luar, pada tahun 1895 raja menandatangani perjanjian dengan belanda, yang
memberi izin kepada belanda melayari sungai rokan menuju ke kuala tanah putih
dan bangko guna menyusuri kekuasaan Controleur. Sejak saat itu bermulalah
penjajahan belanda di kerajaan kunto darussalam.
4. Pada
masa raja ke 4 yaitu Tengku ali tandun ditandatangani perjanjian yang disebut
korte verklaring (25 juni 1910). Kerajaan dirubah menjadi Zelfbestuur van kunto
darussalam, dan kemudian raja diberhentikan dan diganti sesuai dengan keinginan
belanda.
5. Raja
ke 6 tengku ali mamad yang menyampaikan gugatan kepada residen riau di Tanjung pinang tentang suatu daerah di
Siak yang memisahkan diri dari kerajaan kunto darussalam tahun 1895. Tuntutan
itu dipenuhi dan kerajaan siak harus memberi upeti kepada kerajaan kunto
darussalam sebesar f250 (gulden) per-bulan.
6. Raja
ke 7 Tengku kamaruddin, berdasarkan hasil sidang Landraad di non-aktifkan oleh
belanda dan diasingkan selama 3 tahun ke bandung. Raja ini dipersilahkan karena
berani melakukan penataan dan perombakan personalia pemerintahan tanpa izin
Belanda, disamping adanya pertentangan kelompok agama yang menganut paham muda
yang berasal dari minangkabau dengan kelompok paham tua (tarikat).
7. Tahun
1942 Jepang memasuki kerajaan kunto darussalam dan menghilangkan kekuasaan raja
dengan menangkap raja terakhir yaitu Tengku ma’ali, dan dimasukkan dalam
tahanan di Teluk kuantan. Pada masa pendudukan jepang, kunto darussalam
dijadikan status sebagai daerah “Ku” yang dikepalai oleh “Kuco”, yang wilayah
kekuasaannya setara dengan onder district pada zaman belanda, atau setingkat
pada masa kemerdekaan. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia di kunto
darussalam ditempatkan seorang asisten wedana.
8. Masuknya
agama islam di kunto darussalam berasal dari kuntu-kampar sekitar abad ke 14,
ketika banyak pemeluk agama islam berpindah ke daerah rokan, karena kerajaan
kuntu-kampar direbut oleh Adityawarman yang menganut ajaran Hindu-Budha.
Bersamaan dengan ini masuk pula agama islam dari Samudra pasai dan Melaka.
Pengembangan agama islam di kunto darussalam sangat menonjol, dengan bukti
adanya makam seorang ulama besar di Nahir-kunto bernama syekh Burhanuddin yang
wafat tahun 1601.
2. Nama raja yang
pernah memimpin kerajaan kunto darussalam
1.
Tengku panglima besar kahar (yang dipertuan
besar) pada tahun 1878-1885
2.
Tengku besar syarif (yang dipertuan besar) pada
tahun 1884-1895
3.
Tengku ali kasyam (yang dipertuan besar) pada
tahun 1895-1905
4.
Tengku ali tandun (yang dipertuan besar) pada
tahun 1905-1910
5.
Tengku ischak (yang dipertuan besar) pada tahun
1910-1921
6.
Tengku ali mamad (yang dipertuan besar) pada
tahun 1921-1925
7.
Tengku kamaruddin (tengku sultan machmud) pada
tahun 1925-1935
8.
Tengku ma’ali (Tengku pangeran) pada tahun
1935-1942
3. Adat istiadat
Dari berbagai sumber yang menyebutkan
bahwa adat ketemanggung berasal dari Datuk temenggung dan adat Pepatih
berasal dari Datuk pepatih nan sebatang. Temenggung dan pepatih adalah adik
beradik seibu dari bapak yang berbeda. Temenggung adalah seorang anak raja,
sedangkan pepatih adalah anak orang biasa. Kedua bersaudara itu adalah pengazas
dua institusi adat melayu yang terbesar. Temenggung mengembangkan cara hidup
aristrokatik patrilinier, sedangkan pepatih mengikuti sistem sosial
pemerintahan yang bercorak demokrasi matrilinier.
Inti adat pepatih berangkat dari persukuan yang ditarik dari garis
keturunan ibu dan exogamis. Seorang lelaki berada dalam suku ibunya sampai dia
kawin. Setelah menikah maka dia diterima menjadi suku istrinya sebagai orang
semando. Tanah pusaka dikuasai oleh pihak wanita.
·
Adat istiadat dalam pernikahan
1.
Meresmikan pertunangan
Sebelum antar tanda dilakukan terlebih dahulu kedua
belah pihak merundingkan berpa besarnya belanja yang harus diantarkan oleh
pihak laki –laki. Kewajiban pihak laki –laki yang harus dipenuhi adalah uang
hangus, mahar, antaran secara resmi.
2.
Peralatan
perkawinan
Anak raja / pucuk, anak datuk – datuk atau orang yang
disamakan dengan itu, pengantin laki – lakinya dijulang atau ditandu, dikipas
oleh dua orang anak yang juga dijulang. Peralatan lainnya payung dua berapit,
gajah berbimbar, tombak penerang, dan diarak beramai – ramai dengan lagu zikir
diikuti marhaban.
Juga diadakan pencak silat. Kedua belah pihak bertarung
di dihalaman rumah pengantin perempuan, berupa silat persahabatan.
3.
Masa
bersanding
Sewaktu masa bersanding, pengantin dikawal oleh yang
dinamakan gading – gading seorang laki- laki dan perempuan. Dalam beranding
tersebut dilaksanakan pula saling menyuapi antara kedua pengantin oleh gading
–gading.
·
Harta pusaka/soko
Pembagian harta
warisan orang tua, harta – harta yang tidak bergerak seperti rumah, emas, dan
perak dipulangkan kepada anak perempuan. Sedangkan harta – harta yang bergera diberikan
kepada anak laki – laki. Anak perempuan memegang peranan penting dalam
keluarga, karena akan ganti induk oleh seluruh anak laki – laki.
Peranan pihak
perempuan dalam keluarga adalah bila seorang anak laki – laki mendapat hutang,
maka pihak perempuan yang akan membayar hutang/denda anak laki – laki tersebut.
Bila di rumah tidak ada uang, maka pihak perempuan berani menggadaikan sawah
untuk menembus hutang yang dibuat oleh saudara laki – lakinya itu.
3. Gambar peninggalan
Gambar kerajaan kunto darussalam
Gambar makan syeikhul islam burhanuddin
4 komentar:
nice story
Mau tanya itu rajanya masih keturunan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam ya?
Kerajaan Rokan berdiri pada Tahun 1342 min, dengan raja pertama Sultan Sipedas Padi dari Koto Bonio Tinggi Pasaman dan Raja Terakhir Yang Dipertuan Sakti Ibrahim yang juga ditangkap Jepang pada Tahun 1942 dan dibawa ke Taluk Kuantan, Mungkin kita perlu saling share agar lebih banyak literasi tentang kampung halaman kita Kabupaten Rokan Hulu
Keturunan Tengku Ali Kasyam ada di mana ya kalau boleh diketahui.. baginda punyai 3 isteri...
Posting Komentar